Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Kesehatan Somalia Ali Haji mengungkap pada Sabtu (4/8) korban tewas akibat ledakan di restoran terkenal di Mogadishu mencapai 37 orang. Ditambah lagi dikatakan 212 orang lainnya terluka, termasuk 11 orang yang disebut kondisinya kritis.
Ledakan yang terjadi pada Jumat ini merupakan serangan paling mematikan di Somalia sejak dua bom Kendaraan Pribadi yang meledak di dekat persimpangan pasar ramai pada Oktober 2022. Insiden ini merenggut nyawa 100 orang dan melukai setidaknya 300 orang.
Reuters memberitakan Merujuk pada keterangan pihak kepolisian, Abdifatah Aden, bahwa korban tewas di Mogadishu bukan cuma warga sipil. Seorang tentara dikatakan tewas dalam kejadian itu.
Aden Bahkan mengungkap salah satu pelaku meledakan dirinya sendiri sementara tiga lainnya tewas oleh pasukan keamanan. Sedangkan satu orang Striker ditangkap hidup-hidup.
Sampai saat ini Hari Ini tak ada klaim tanggung jawab dari al Shabaab yang terkait al Qaeda, pihak ini sebelumnya mengklaim serangan serupa di masa lalu termasuk bom Kendaraan Pribadi pada 2022.
Pemimpin Negara Somalia Hassan Sheikh Mohamud dan Perdana Menteri Hamza Abdi Barre bertemu badan keamanan usai serangan itu dan menyusun rencana penguatan keamanan kota.
“Pemerintah bertekad melenyapkan teroris. Teroris ingin menakut-nakuti warga sipil. Biarkan warga sipil melaporkan teroris yang bersembunyi di antara mereka,” tulis unggahan kantor Pemimpin Negara di X.
Pemerintah Somalia secara umum merujuk ke al Shabaab bila menggunakan kata teroris.
Al Shabaab menguasai sebagian wilayah Somalia tetapi Pernah dipukul mundur serangan balasan pemerintah sejak 2022. Walau begitu para militan tetap mampu meluncurkan serangan signifikan dengan target pemerintah, komersial dan militer.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA