Jakarta, CNN Indonesia —
Dua anak tewas dan sembilan orang lainnya luka-luka akibat serangan pisau yang menargetkan kelas tari bertema Taylor Swift di sebuah kota di Inggris utara pada hari Senin (29/7).
Kepala Polisi Merseyside, Serena Kennedy mengatakan enam dari anak-anak yang terluka berada dalam kondisi kritis. Serangan penusukan itu Bahkan menyebabkan dua orang dewasa dalam kondisi kritis.
Kennedy mengatakan bahwa polisi memperkirakan bahwa pelaku penyerangan masuk ke tempat kelas tari tersebut sambil membawa pisau dan mulai menyerang anak-anak.
“Kami yakin bahwa orang dewasa yang terluka dengan berani mencoba melindungi anak-anak yang diserang,” kata Kennedi pada konferensi pers pada Senin (29/7) seperti dilansir CNN.
Polisi Merseyside mengatakan Sebelumnya menerima laporan tentang penusukan di Southport, utara Liverpool. Layanan darurat dipanggil untuk “insiden besar” di kota itu sekitar pukul 11.50 waktu setempat. Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditangkap di tempat kejadian.
“Penyelidikan masih dalam tahap awal dan motif insiden itu masih belum jelas. Berbeda dengan Polisi Antiterorisme Northwest Sebelumnya Menyajikan dukungan mereka,” kata Kennedy.
Menurut PA Media, pemilik Usaha lokal Colin Parry yang berada tak jauh dari TKP, Merupakan salah satu orang yang menelepon polisi. Ia mengatakan insiden di Southport seperti adegan dalam Sinema horor..
Parry mengatakan Ia yakin Sebanyaknya gadis kecil Sebelumnya ditikam. “Para ibu datang ke sini Pada saat ini dan berteriak. Ini seperti adegan dari Sinema horor. Polisi Sebelumnya menangkapnya,” kata Parry.
Parry mengungkapkan Ia Sebelumnya mengarahkan polisi ke sebuah alamat di Hart Street di belakang studio Hart Space, di mana salah satu acara yang terdaftar pada saat insiden penusukan Merupakan kelas yoga dan tari bertema Taylor Swift untuk anak-anak berusia enam Sampai sekarang 11 tahun.
“Ini seperti sesuatu dari Amerika, tidak seperti Southport yang cerah,” ucap Parry.
Seorang penduduk, yang tinggal di Hart Street tetapi tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada PA Media bahwa seorang wanita berhenti di luar rumahnya dengan mobilnya, berteriak. Ia berkata: “Ia berteriak ‘putriku ditikam’.
“Wanita itu histeris. Kemudian dua Kendaraan Pribadi polisi melaju kencang ke arah lain. Seorang ibu dengan putrinya yang berusia 10 tahun yang Sebelumnya ditikam,” bebernya.
“Saya Membantu membawanya kembali ke tempat Kendaraan Pribadi polisi dan ambulans berada. Ia tampak tidak sehat tetapi fokus saya Merupakan membawanya kembali ke jalan untuk mendapatkan pertolongan,” ujar warga tersebut.
“Ketika saya kembali ke jalan, ada beberapa anak di lantai yang Baru saja dikawal oleh paramedis dan, ketika saya kembali, lebih banyak Kendaraan Pribadi polisi turun dan lebih banyak ambulans mulai berdatangan,”katanya mengisahkan.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA